Jim menuturkan, ada beberapa profesi yang bisa dikelompokkan
sebagai hacker. Profesi hacker tersebut kemudian dibaginya ke dalam dua
kategori.
"Pertama corporate hacker, meliputi programmer,
administrator, operator, security officer, IT auditor, konsultan TI, dan
hacker. Kedua adalah independent hacker, termasuk operating system/software
hacker, intrusion specialist, vulnerability researcher, botnet owner,
rootkit/trojan/virus writer, dan spammer," kata dia di sela-sela
presentasinya dalam seminar Hacker's Day di Jakarta
Menurut Jim, kebanyakan hacker berprofesi sebagai programmer
pada siang hari. "Mereka yang lebih mengerti bahasa pemrograman, sudah
pasti mereka bisa hacking," katanya sambil mengurai contoh programmer yang
bekerja di Microsoft, Sun Microsystems, dan sejenisnya.
Lanjutnya, dia memaparkan administrator karena profesi ini,
menurut Jim, paling mengerti tentang special equipment untuk infrastruktur
seperti Firewall sebuah jaringan suatu perusahaan.
Selain itu, terdapat security officer yang bekerja sebagai
penulis kebijakan policy dan prosedur untuk perusahaan dan mempunyai otoritas
untuk menentukan akses dan keamanan dalam perusahaan. "Tentu mereka harus
mengerti tentang keamanan dan pengamanan dari ancaman hacking," Jim menuturkan.
Adapun hacker dijadikan profesi oleh sebuah perusahaan,
namun menurut Jim hal itu jarang terjadi. "Kerja mereka biasanya ngecek
keamanan sistem jaringan atau source code. Ada juga yang diadain buat
gaya-gayaan doang," ucap Jim.
Independent hacker dibedakan karena tidak berada di bawah
badan atau afiliasi tertentu dan bekerja sebagai hacker untuk kepentingan diri
sendiri. Salah satunya adalah operating system atau software hacker.
"Kerja mereka mendevelop software dan sistem operasi.
Mereka bisa bekerja di mana saja, dan bayaran mereka 2-3 kali lipat pendapatan
pekerja TI korporasi," papar dia.
Di samping itu, intrusion specialist, vulnerability
researcher, botnet owner, toolkit/trojan/virus writer dan spammer juga
dikategorikan Jim sebagai independent hacker.
"Intrusion specialist menjadi salah satu yang paling
digemari. Kerjanya ngebobol sistem atau jaringan orang. Biasanya mereka
dicari-cari perusahaan untuk membobol jaringan kompetitornya," ujar Jim.
"Kalau vulnerability researcher, kerjanya mencari
kelemahan-kelemahan dari sebuah sistem atau jaringan dan mencari keuntungan
dari situ. Berbeda dengan botnet owner, yang menguasai kontrol atas puluhan
ribu host. Biasanya host-host ini disewakan untuk DDoS," lanjut dia.
Sementara itu, Jim juga sempat mengatakan bahwa di
Indonesia, hacker masih dikenal dengan sosok dengan image jahat padahal hacker
sendiri mengawali aktivitas hackingnya atas dasar coba-coba.
"Aparat hukum malah menanggapi hal ini sebagai masalah
serius. Ini tidak berimbang, tapi ini yang terjadi di Indonesia," pungkas
Jim.
Description: Hacker Indonesia Tidak Berimbang
Rating: 5
Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: Hacker Indonesia Tidak Berimbang
tes koment
BalasHapustest lagi
BalasHapusterimakasih atas informasinya, sangat bermanfaat bro.. :)
BalasHapusdari pada pusing pusing mikirin hacker..
BalasHapusmendingan gabung bersama kami disini agen bola terpercaya untuk menguji keburuntunganmu .. yang pastinya dapat melebihi hackers..